Pembagian Dan Hukum Bacaan Mad Thobi’i Dalam Ilmu Tajwid

anita hasan

Hukum Bacaan Mad Thobi’i

KNPI.ID – Ilmu tajwid merupakan salah satu dasar pokok yang harus dipelajari oleh ummat islam, dengan ilmu tajwid maka bisa dengan mudah bagi kita untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan fasih dan benar. Didalam ilmu tajwid banyak yang bisa kalian pelajari mulai dari hukum nun mati, mim mati, mad dan lain sebagainya.

Pentingnya belajar tadwid sudah disinggung dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (Q.S. Al-Muzzammil [73]: 4)

Dan Rashulullah SAW bersabda:

ثُمَّ نَعَتَتْ قِرَاءَتَهُ فَإِذَا هِىَ تَنْعَتُ قِرَاءَةً مُفَسَّرَةً حَرْفًا حَرْفًا

Ummi Salamah lalu menggambarkan cara membaca Nabi Muhammad. Saat itu Ummi Salamah mempraktikan membaca dengan memperjelas setiap satu persatu huruf. (H.R. Imam At-Tirmidzi)

Namun pada kesempatakn kali ini kami akan membahas tentang bacaan mad dan pembagiannya yang dilengkapi dengan referensi kitab-kitab tajwid, untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan yang akan kami rangkum dibawah ini.

Pengertian Mad

Didalam kitab Tuhfatul Athfal karangan Syaikh Sulaiman bin Hasan bin Muhammad Al Jamzuriy menerangkan tentang pengertian Mad sebagai berikut:

Mad menurut bahasa adalah المطّ والزّيادة   artinya memanjangkan dan menambah. sedangkan menurut istilah mad adalah اطالة الصّوت بحرف من حرف المدّ  artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).

Pembagian Mad

Pembagian Mad

Mushonnif menerangkan dalam kitabnya tentang pembagian mad sebagai berikut:

أَقْسَــامُ لاَزِمٍ لَـدَيهم أَرْبَـعَـةْ * وَتِـلْكَ كِـلْمِـيُّ وَحَرْفِـيٌّ مَعَــهْ
كِـلاَهُـمَا مُـخَـفَّـفٌ مُـثَـقَّـلُ * فَـهَـــذِهِ أَرْبَـعَـةٌ تُـفَصَّــلُ
فَـإِنْ بِـكِلْمَـةٍ سُـكُونٌ اجْـتَمَـعْ * مَـعْ حَرْفِ مَـدٍّ فَهْوَ كِلْمِـيُّ وَقَـعْ
أَوْ فـي ثُـلاَثِـيِّ الحُرُوفِ وُجِـدَا * وَالمَـدُّ وَسْـطُهُ فَحَـرْفِــيٌّ بَـدَا
كِـلاَهُـمَا مُثَـــقّـلٌ إِنْ أُدْغِـمَا * مَخَفَّـفٌ كُــلُّ إِذَا لَـمْ يُـدْغَـمَا
وَالـلاَّزِمُ الْحَـرفِـيُّ أَوَّلَ السُّــوَرْ * وُجُـودُهُ وَفِـي ثَمَـانٍ انحَصَــرْ


وَعَيْنُ ذُو وَجْهَـيْنِ والطُّولُ أَخَصْ * يَـجْمَعُـهَا حُـرُوفُ كَمْ عَسَلْ نَقَصْ
وَمَا سِوَي الحَرْفِ الثُّلاَثِي لاَ أَلِـفْ * فـَمُـدُّه مَـدّاً طَبِيـعِـيَّا أُلِــفْ
وَذَاكَ أَيْضـاً فِـي فَـوَاتِحِ السُّـوَرْ * فِي لَفْظِ حَيٍّ طَـاهِرٍ قَـدِ انْحَصَـرْ
وَيَجْمَـعُ الْفَوَاتِـحَ الأَرْبَـعْ عَشَـرْ * صِلْهُ سُحَيْراً مَنْ قَطَعْك ذَا اشْـتَهَرْ

Artinya: Diambil kesimpulan dari bait diatas bahwa pembagian hukum mad secara keseluruhan semuanya ada 15, dan untuk lebih lengkapnya simak penjelasan dibawah ini.

1. Mad Asli (Mad Thabi’i)

فَانْ فَقَدْتَ بَعْدَ حَرْفِهِ السُّكُوْنُ *** وَالْهَمْزَ فَالْمَدُّ طَبِيْعِىٌّ يَكُوْنُ

وَالمـَدُّ أَصْلِـىُّ وَ فَـرْعِــىٌّ لَـهُ * وَسَــمِّ أَوَّلاً طَبِيـعِـيّاً وَهُـــو
مَـالاَ تَوَقُّـفٌ لَـهُ عَـلـى سَـبَبْ * وَلابِـدُونِهِ الحُـرُوفُ تُجْـتَـلَـبْ

بلْ أَىُّ حَرْفٍ غَيْرُ هَمْزٍ أَوْ سُـكُونْ * جَا بَعْـدَ مَـدٍّ فَالطَّبِــيِعىَّ يَكُـونْ
وَالآخَرُ الْفَرْعِـىُّ مَوْقُـوفٌ عَلـي * سَـبَبْ كَهَمْزٍ أَوْ سُكُونٍ مُسْـجَـلاً
حُـرُوفُــهُ ثَـــلاَثَـةٌ فَعِـيـهَا * مِنْ لَفْـظِ وَاىٍ وَهْىَ فى نُوحِـيـهَا
وَالكَسْرُ قَبْـلَ الْيَا وَقَبْلَ الْواوِ ضَـمْ * شَـرْطٌ وَفَـتْحٌ قَبْـلَ أَلفٍ يُلْتَــزَمْ

Mad asli atau mad thobi’i adalah bacaan mad yang tidak tergantung pada sebab dan ketiadaan huruf yang didapat, yang dimaksud disini adalah setelah huruf mad tidak ada huruf yang disukun (mati) dan untuk cara membacanya panjangnya kira-kira satu alif.

Hukum Bacaan Mad Thobi’i:

1. Huruf berharakat fathah bertemu dengan alif.

Contoh:

بَا ، وَا ، خَا ، دَا

Baca dari arah kanan ke kiri: baa-waa-khoo-daa

فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ

Arab-Latin: Fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum ‘ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn

2. Huruf berharokat kasroh bertemu dengan ya mati

Contoh:

ليْ ، تِيْ ، فِيْ , دِيْ

Baca dari arah kanan ke kiri: lii-tii-fii-dii

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Latin: “Iyyaaka na’budu wa lyyaaka nasta’iin”

3. Huruf berharokat dhommah bertemu dengan wawu mati.

Contoh:

رُوْ ، ذُوْ ، شُوْ ، ضُوْ

Baca dari arah kanan ke kiri: ruu-dzuu-syuu-dhuu

صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ

Latin: “Siraatal-laziina an’amta ‘alaihim ghayril-maghduubi ‘alaihim wa lad-daaalliin”

2. Mad Far’i

لِلْمَــدِّ أَحْـكَـامٌ ثَـلاَثَـةٌ تَـدُومْ * وَهْـيَ الْوُجُوبُ وَالْجَوَازُ وَاللُّـزُومْ
فَـوَاجِبٌ إِنْ جَـاءَ هَمْـزٌ بَعْدَ مَـدْ * فِـي كِلْمَــةٍ وَذَا بِمُتَّصْــلٍ يُعَـدْ
وَجَـائـزٌ مَـدٌ وَقَصْـرٌ إِنْ فُصِـل * كُـلٌّ بِكِلْمَــةٍ وَهَذَا المُـنْفَصِــلْ
وَمِثـْلُ ذَا إِنْ عَـرَضَ السُّـكُـونُ * وَقْـفَاً كَتَعْـلَـمُـونَ نَسْـتَعِــينُ
أَوْ قُـدِّمَ الْهَمْـزُ عَـلَـي المَـدِّ وَذَا * بَـدَلْ كَـآمَـنُوا وَإِيَـماناً خُــذَا
وَلاَزِمٌ إِنِ السُّـكُـونُ أُصِّــــلاَ * وَصْلاَ وَوَقْـفاً بَعْـدَ مَـدٍّ طُــوّلاَ

Pengertian mad far’i menurut bahasa adalah cabang, sedangkan secara istilah adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad ashli dan tambahan tersebut disebabkan oleh hamzah atau sukun. Dan mad far’i terbagi menjadi beberapa macam, untuk penjelasannya sebagai berikut:

1. Mad wajib muttasil

Mad wajib muttasil adalah jika ada mad asli/mad tobi’i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya panjangnya kira-kira 5 harokat atau 2.5 Alif.

Contoh : جاء

2. Mad Jaiz Munfasil

Apabila ada huruf mad yang bertemu dengan huruf hamzah tidak dalam satu kalimat. Dan untuk cara membacanya panjangnya kira-kira 5 harokat atau 2.5 alif.

Contoh: بما أنزل

3. Mad Lazim Harfi Mukhoffaf

Apabila di awal surat terdapat salah satu huruf mad lazim kukhoffaf, dan adapun untuk hurufnya ada lima yaitu ( ح) ( ي) ( ط) ( ها) (ر ), Dan untuk cara membacanya sama seperti mad thobi’i yaitu satu alit atau 2 harokat.

Contoh: حم

4. Mad Lazim Harfi Musyabba’

Mad lazim harfi musyabba’ hukumnya sama seperti mad lazim harfi mukhoffaf, hanya saja berbeda hurufnya, adapun hurufnya ada delapan yaitu (ل) (س) ( ع) ( ص) (ق) (ن) (م) (ك ) dan untuk cara membacanya 2.5 alim atau 5 harakat.

Contoh: كهيعص

5. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad lazim lazim mutsaqqal kilmi atau mad lazim muthawwal adalah apabila ada huruf alif bertemu dengan huruf yang bertasydid dan berada dalam satu kalimat.

Contoh: الصاخة

6. Mad Lazim Mukhoffaf Kilmi

Mad laziz mukhoffaf kilmi terjadi apabila ada mad thobi’i bertemu dengan sukun dalam satu kalimat, adapun cara membacanya yaitu 5 harokat atau 2.5 alif. Namun mad ini di dalam Al-qur’an hanya terdapat pada surat yunus ayat 91 dan 51.

Contoh :

آلْآنَ وَقَدْ كُنْتُمْ – آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ

7. Mad Badal

Mad badal terjadi apabila ada dua huruf hamzah bertemu dengan huruf mad. Yang mana huruf hamzah yang pertama berharakat, sedangkan hamzah yang kedua mati. Maka hamzah yang kedua bisa diganti sesuai dengan huruf madnya (أ) ( ي) (و ), untuk cara membacanya 2 harokat atau satu alif.

Contoh: ءَامَنُوا,وَجَاءُو,ءَابَاءِي,الْأُولَىٰ

8. Mad Aridh Lissukun

Setiap ada mad thobi’i yang bertemu dengan huruf hijaiyah berada dalam satu kalimat, dan waktu dibaca waqaf ketika berhenti dan dibaca washal ketika lanjut. sedangkan huruf sebelum huruf ya diwaqofkan berupa huruf mad.

Contoh:۞الْعَالَمِيْن۞ – يُؤْمِنُوْن۞ – تَعْمَلُوْن

9. Mad Iwadl

Mad yang hanya bisa terjadi pada akhir kalimat, maksudnya ada huruf yang berharokat tanwin dan di waqafkan, jadi jangan di baca tanwinnya. Untuk cara membacanya panjangnya 2 harokat atau 1 alif.

Contoh: ۞عِوَجًا۞ – مَّوْعِدًا۞ – سَمِيًّا

10. Mad Lin

وَاللِّـينُ مِنْـهَا الْيَا وَوَاوٌ سَـكَـنَا * إِنِ انْفِــتَاحٌ قَبْـلَ كُـلٍّ أُعْـلِـنَا

Apabila ada salah satu huruf hijaiyah yang berharokatkan fathah bertemu dengan huruf wawu mati (و) dan ya mati (ي ), cara membacanya cukup dua harokat.

Contoh: هذا البيت

11. Mad Shilah Qoshiroh

Mad shilah qosiroh adalah mad yang memanjangkan bunyi huruf ha’ dhomir dalam satu kalimat yang sebelum huruf ha’ ada huruf hijaiyah yang berkarokat. Untuk cara membacanya cukup 2 harokat satu alif.

Contoh: لَا تَأْخُذُهُ – لَهُ مَا – كَمِثْلِهِ

12. Mad Shilah Thowilah

Apabila ada huruf hamzah bertemu dengan bacaan mad shilah qoshiroh dan untuk cara membacanya seperti bacaan mad jaiz munfasil yaitu 5 harokat atau 2.5 alif.

Contoh: مَالَهُ أَخْلَدَهُ – عِنْدَهُ إِلَّا

13. Mad Tamkin

Mad tamkin adalah mad yang terdapat pada dua huruf ya’, yang yang pertama berharokat kasroh dan ya’ yang kedua berharokat sukun. Dan cara membacanya seperti di tasydid. Mad tamkin tidak boleh diikuti huruf yang hidup yang dimatikan karena berada di akhir bacaan.

Contoh: النَّبِيِّينَ – عِلِّيِّينَ – حُيِّيتُ

14. Mad Farqi

Mad farqi merupakan salah satu hukum mad, yang terjadi dari pertemuan huruf yang bertasydid dengan mad badal. Diberi nama mad farqi supaya bisa membedakan hamzah yang terdapat didalam mad farqi merupakan hamzah istifham. Untuk cara membacanya 5 harikat atau 2.5 alif.

Contoh: قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ نَبِّئُوْنِيْ بِعِلْمٍ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ  

Akhir kata

Sekian penjelasan kami mengenai hukum bacaan mad thobi’i, dalam membaca Al-Qur’an tentu sangat dibutuhkan pengetahuan ilmu tajwid yang matang karena dengan begitu kita bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil. Oleh karena itu penting mengajarkan ilmu tajwid sejak dini agar mempunyai pondasi qurani sejak dini. Semoga penjelasan diatas bisa bermanfaat bagi kita semua, Wallohu a’lam bissowab.

Baca artikel KNPI.ID lainnya di Google News.

Disclaimer

Artikel terkait aplikasi versi modifikasi atau MOD APK yang dibagikan Tim KNPI.ID hanya bersifat reviews saja yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan para pembaca. Kami tidak menyarankan anda untuk mendowload file yang bersifat ilegal. Kami juga tidak bertanggung jawab atas segala risiko dan bahaya yang bisa terjadi pada perangkatmu. Penggunaan aplikasi versi modifikasi atau MOD APK bisa merugikan pengembang dari segi materi dan sebagainya.

Tags

Artikel Terkait